Angka ini naik dari 49,2 pada bulan sebelumnya, mencatat level tertinggi sejak Maret. Angka ini juga menandai ekspansi pertama dalam lima bulan terakhir, didorong oleh rebound output dan pesanan baru setelah empat bulan berturut-turut melemah.
Sebelumnya, PMI sudah terkontraksi sebesar 46,7 di April, kemudian 47,4 di Mei, berlanjut di Juni (46,9), dan Juli (49,2).
Permintaan luar negeri tercatat tumbuh paling tinggi sejak September 2023. Di sisi ketenagakerjaan, sektor manufaktur berhasil menambah tenaga kerja secara moderat, mengakhiri tren penurunan lapangan kerja selama tiga bulan. Beban kerja perusahaan juga tetap terkendali dengan penurunan tumpukan pesanan selama lima bulan beruntun.
Aktivitas pembelian meningkat sehingga persediaan bahan baku bertambah. Sementara itu, waktu pengiriman relatif tidak berubah meski terdapat gangguan pengiriman di beberapa jalur.
Dari sisi harga, inflasi biaya input tetap solid namun masih di bawah rata-rata jangka panjang dan mendekati level terendah lima tahun. Namun, penguatan dolar AS mendorong kenaikan harga bahan baku impor. Pada saat yang sama, harga jual produk manufaktur naik dengan laju tercepat sejak Juli 2024.
Sentimen bisnis pun membaik, ditopang oleh ekspektasi permintaan yang lebih kuat, rencana peluncuran produk baru, serta meningkatnya daya beli konsumen di dalam negeri.
BERITA TERKAIT: