Powell menyatakan peluang pemangkasan suku bunga bisa terbuka pada pertemuan The Fed September mendatang.
Setelah pernyataan tersebut, pelaku pasar meningkatkan ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga di September menjadi hampir 90 persen, naik dari sekitar 75 persen sebelum Powell berbicara.
Pasar saham AS sendiri telah rebound tajam sejak tertekan pada April lalu akibat pengumuman tarif baru Presiden Donald Trump.
Analis mengatakan, investor menyambut pidato Powell seolah membuka jalan parade pemangkasan suku bunga. Namun, satu kali pemangkasan saja tidak akan banyak menggerakkan konsumsi.
Dow Jones ditutup melonjak 846,24 poin atau 1,89 persen ke 45.631, melewati rekor sebelumnya pada Desember 2024.
Indeks S&P 500 naik 96,74 poin atau 1,52 persen menjadi 6.466,91. Nasdaq juga menguat 396,22 poin atau 1,88 persen ke 21.496,54.
Sebagian besar sektor dalam S&P 500 menghijau, dengan sektor consumer discretionary memimpin kenaikan sebesar 3,18 persen.
Indeks semikonduktor Philadelphia juga melesat 2,7 persen, ditopang lonjakan saham-saham teknologi besar, termasuk Tesla yang naik 6,2 persen.
Di Bursa New York (NYSE), jumlah saham naik melampaui saham turun dengan rasio 9,43 banding 1. Tercatat 590 saham mencatat level tertinggi baru dan 42 saham menyentuh level terendah.
S&P 500 menorehkan 37 rekor tertinggi dalam 52 minggu terakhir tanpa ada rekor terendah baru, sementara Nasdaq mencatat 166 tertinggi baru dan 47 terendah baru. Volume transaksi di bursa AS mencapai 17,93 miliar saham, lebih tinggi dibanding rata-rata 20 hari terakhir sebesar 17,08 miliar saham.
BERITA TERKAIT: