Pembelian tersebut melonjak Rp41,16 triliun dari laporan pembelian SBN BI pada bulan sebelumnya sebesar Rp144,90 triliun per 15 Juli 2025.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, pembelian SBN tersebut dilakukan dari pasar sekunder dan pasar primer untuk untuk memperkuat ekspansi likuiditas kebijakan moneter untuk mendukung kebijakan fiskal Pemerintah.
"Selama tahun 2025 (hingga 19 Agustus 2025), Bank Indonesia telah membeli SBN sebesar Rp186,06 triliun," kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) secara daring pada Rabu 20 Agustus 2025.
Perry merinci, pembelian tersebut dilakukan melalui pasar sekunder sebesar Rp137,80 triliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Rp48,26 triliun.
"Ke depan, BI akan terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market untuk meningkatkan likuiditas dan efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mencapai sasaran inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” demikian Perry.
BERITA TERKAIT: