BUMN Harus Turun Tangan Kendalikan Harga Daging

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 14 Agustus 2025, 13:34 WIB
BUMN Harus Turun Tangan Kendalikan Harga Daging
Daging sapi di pasaran. (Foto: Dok Kementan)
rmol news logo Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pangan diminta turun tangan mengendalikan lonjakan harga daging di pasaran.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi memandang, BUMN pangan seperti PT Berdikari dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) hanya sebagai fasilitator. Dampaknya, tata niaga di pasaran dikuasai swasta dan membuat harga daging tak terkendali.

"Importir swasta sub ke PT Berdikari dan PT PPI tapi mereka enggak punya orang (untuk tata niaga). Kalau BUMN cuma jadi fasilitator, buat apa?" kata Asnawi dalam pesan elektroniknya di Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2025.

Maka dari itu, ia mendorong penguatan peran BUMN menjaga stabilitas harga daging yang semakin melonjak beberapa bulan terakhir. Menurut Asnawi, kehadiran BUMN bisa menjamin kepastian harga.

"Tingginya harga daging di pasar ketika stoknya melimpah karena adanya oknum yang memonopoli dari hulu sampai hilir," kritiknya.

Kondisi ini diperparah dengan masuknya produk daging olahan impor ke Indonesia yang berakibat persaingan tidak kompetitif.

Pentingnya kehadiran pemerintah juga disuarakan Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri agar harga daging di pasaran bisa dikendalikan.

Mansuri mengurai, harga daging sapi dalam beberapa bulan terakhir naik secara tidak lazim.

"Kenaikan daging sapi mulai tidak lazim, daya beli masyarakat belum pulih. Imbasnya banyak pedagang beralih ke dagangan lain, seperti ayam, ikan, dan seterusnya," tutup Mansuri. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA