Lesunya penjualan motor semester I-2025 ini dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain daya beli. Sebagaimana daya beli masyarakat menurun, tentu pembelian motor yang tak termasuk kebutuhan primer tak bisa leluasa dilakukan.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan juga sangat memengaruhi. Gelombang PHK menjadi salah satu faktor yang menekan permintaan konsumen.
Selanjutnya, terkait pemberian kredit yang tak mulus. Lebih dari 60 persen pembeli motor melakukan pembelian dengan mengandalkan fasilitas kredit. Sayangnya, selama periode ini, banyak pengajuan kredit yang tak diterima bank.
Namun, secara secara bulanan (month-to-month), penjualan sepeda motor justru meningkat signifikan sebesar 15,3 persen sepanjang Juli, lebih tinggi dibanding kenaikan 0,8 persen pada Juni.
Tahun lalu, total penjualan sepeda motor tumbuh 1,5 persen dan mencapai 6,3 juta unit.
Capaian ini masih berada dalam kisaran proyeksi AISI yang memperkirakan penjualan tahunan berada di angka 6,2 hingga 6,5 juta unit.
BERITA TERKAIT: