Di saat yang sama, investor menunggu penunjukan Gubernur The Fed yang baru oleh Presiden AS Donald Trump.
Sejak Jumat pekan lalu, harga emas batangan telah pulih setelah laporan Nonfarm Payrolls (NFP) bulan Juli menunjukkan revisi penurunan yang signifikan dibandingkan angka bulan Mei dan Juni.
Pasar memperkirakan dua pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun, dimulai September. Langkah Trump memecat komisioner Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS)pekan lalu diperkirakan juga akan ikut mendorong proyeksi tersebut.
"Pasar masih terguncang dari pekan lalu yang sarat data, di samping keputusan pemerintahan Trump untuk mengganti kepala BLS," kata Daniel Ghali, analis TD Securities, seperti dikutip dari Reuters.
Tarif AS efektif pada 7 Agustus, akan berkisar antara 10 persen dan 41 persen. Laboratorium Anggaran di Yale memperkirakan rata-rata tarif bea masuk AS secara keseluruhan naik menjadi 18,3 persen, level tertinggi sejak 1934.
Mengingat kondisi fundamental ini, Emas tampaknya siap untuk menembus level 3.400 Dolar AS. Namun, pemulihan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika dan Dolar AS dapat membatasi kenaikan harga emas batangan setelah mencapai level tertinggi delapan hari di 3.390 Dolar AS..
Emas digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama ketidakpastian, dan semakin berkilau dalam lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil.
Berikut pergerakan logam dunia di pasar spot pada penutupan Selasa 5 Agustus 2025.
- Emas spot (XAU/USD) diperdagangkan pada 3.381 Dolar AS, atau naik 0,20 persen.
- Emas berjangka AS ditutup menguat 0,2 persen menjadi 3.434,7 Dolar AS
- Perak spot (XAG/USD) melonjak 1,2 persen menjadi 37,85 Dolar AS per ons, level tertinggi sejak 30 Juli
- Platinum melemah 1 persen menjadi 1.316,35 Dolar AS
- Paladium anjlok 2,1 persen menjadi 1.181,21 Dolar AS
Perusahaan pertambangan Sibanye-Stillwater yang berbasis di Afrika Selatan meminta AS mempertimbangkan tarif impor paladium Rusia guna mendukung keberlangsungan pasokan AS dalam jangka panjang.
BERITA TERKAIT: