"Sepanjang Januari-Juni 2025 total nilai ekspor mencapai 135,41 miliar Dolar AS atau naik 7,70 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers Rilis BPS, Jumat 1 Agustus 2025.
Kontribusi terbesar masih berasal dari ekspor nonmigas, yang mencapai 128,39 miliar Dolar AS atau tumbuh 8,96 persen secara tahunan. Sementara ekspor migas tercatat turun 11,04 persen menjadi 7,03 miliar Dolar AS.
Pudji mengungkapkan, sektor industri pengolahan menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekspor nonmigas, dengan kontribusi sebesar 12,16 persen. Komoditas yang mendongkrak kinerja ini antara lain minyak kelapa sawit, logam dasar bukan besi, kimia dasar organik berbasis hasil pertanian, semikonduktor, serta peralatan listrik lainnya.
Adapun sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga menunjukkan kinerja positif, dengan pertumbuhan ekspor sebesar 49,77 persen. Produk unggulan dari sektor ini antara lain kopi, buah-buahan tahunan, tanaman obat, rempah-rempah, sayur-sayuran, hingga ikan segar hasil tangkap.
Dari sisi negara tujuan, ekspor nonmigas ke China mencapai 29,31 miliar Dolar AS atau naik 8,37 persen dibandingkan Januari-Juni 2024. Ekspor ke kawasan Amerika Serikat, ASEAN, dan Uni Eropa juga mengalami peningkatan secara kumulatif, meski ekspor ke India justru mencatatkan penurunan.
Secara bulanan, nilai ekspor Juni 2025 tercatat sebesar 23,44 miliar Dolar AS atau naik 11,29 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini ditopang oleh peningkatan ekspor nonmigas sebesar 12,61 persen menjadi 22,33 miliar Dolar AS, terutama dari komoditas bijih logam perak dan abu, lemak dan minyak hewan/nabati, serta logam mulia dan perhiasan.
Sementara itu, ekspor migas pada Juni 2025 tercatat 1,11 miliar Dolar AS atau terkoreksi 9,85 persen secara tahunan.
BERITA TERKAIT: