Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA), Erwin Gunawan Hutapea mengatakan operasi di pasar SBN dilakukan untuk menjaga kurs Rupiah, arus modal hingga kecukupan likuiditas.
"Yang pasti Bank Indonesia akan terus melanjutkan upaya untuk melakukan pembelian SBN dalam dua perangkat tadi, satu untuk mendorong liquidity di pasar dan juga dalam konteks kita menjaga nilai tukar (Rupiah)," katanya dalam taklimat media, dikutip Jumat 25 Juli 2025.
Meski demikian ia belum merinci besaran yang disiapkan BI untuk memborong SBN di pasar sekunder. Menurutnya, Gubernur BI Perry Warjiyo akan memberikan informasi terkait rencana tersebut.
Sebelumnya, Perry melaporkan BI telah membeli SBN hingga Rp144,9 triliun di sepanjang tahun ini sampai 15 Juli 2025.
Ia merinci, pembelian melalui pasar sekunder sebesar Rp 102,58 triliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, mencapai Rp 42,32 triliun.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market untuk menjaga kecukupan likuiditas dan meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter dalam mencapai sasaran inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah," kata Perry dalam rapat dewan gubernur (RDG).
BERITA TERKAIT: