Danantara Dorong Investasi SDM Besar-Besaran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Jumat, 25 Juli 2025, 14:47 WIB
Danantara Dorong Investasi SDM Besar-Besaran
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir/RMOL
rmol news logo Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia mengusung revolusi baru dalam dunia bisnis Tanah Air. Bukan lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan berfokus pada kekuatan sumber daya manusia (SDM) sebagai pondasi utama.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan bisnis dari SDA, dan meningkatkan pemberdayaan manusia.

Ia menyinggung bahwa selama ini Indonesia terlalu lama mengandalkan dongeng tentang kekayaan alam sejak era kemerdekaan.

"Danantara itu adalah human capital bank, bank dari sisi sumber daya manusia.  Jadi kalau dongeng kita sejak tahun 1945 adalah selalu dongeng soal sumber daya alam. Tapi kita tidak pernah banyak cerita soal sumber daya manusia," kata Pandu dalam Rakerda HIPMI Jaya 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Jumat 25 Juli 2025.

Pandu menekankan, jika Indonesia ingin benar-benar masuk dalam jajaran kekuatan ekonomi global, maka kuncinya bukan lagi batu bara atau nikel, melainkan investasi besar pada pengembangan SDM.

"Itu semua soal sumber daya manusia. Udah bukan lagi soal batu bara, nikel segala," tuturnya.

Pandu menyindir bahwa banyak pengusaha masih terpaku pada bisnis berbasis finite resources atau sumber daya terbatas. Menurutnya, model bisnis seperti itu sudah saatnya ditinggalkan karena nilainya tidak berkelanjutan. Sebaliknya, bisnis berbasis SDM justru membuka peluang tak terbatas.

"Jadi kalau bisnis batu bara, bisnis nikel, bisnis litium, emas, Indonesia kaya banget. Tapi secara valuasi, to be honest rendah banget," tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa 20 perusahaan besar di dunia itu tidak memiliki barang, melainkan memiliki SDM yang besar.

"Saya lihat 20 perusahaan terbesar di dunia, mereka nggak punya barang, tapi mereka punya manusia. Yang mereka punya cuma SDM," tandasnya.

Danantara sendiri, kata Pandu, baru meluncurkan Century Danantara University bekerja sama dengan sembilan universitas top dunia.

"Bukan saja dari Amerika, ada dari Eropa, ada juga dari China, Xinguang, dimana itu meliput semua dasar-dasar bisnis," tuturnya.rmol news logo article
EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA