Seluruh sampah yang dihasilkan selama acara, sebanyak 21,4 ton, berhasil dikelola secara bertanggung jawab tanpa ada yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sesuai prinsip Zero Waste to Landfill.
Project Director 2025 Sarinah Jakarta E-Prix, Ivan C. Permana, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah dilakukan melalui metode daur ulang, komposting, serta pemanfaatan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF).
Dari total sampah, 34,4 persen didaur ulang menjadi bahan baku baru, 15,8 persen diolah menjadi kompos, dan 49,7 persen diproses menggunakan teknologi RDF yang ramah lingkungan.
“Sebagai bentuk komitmen terhadap pengurangan dampak lingkungan, kami menerapkan strategi pengelolaan sampah terpadu selama penyelenggaraan event,” ujar Ivan lewat keterangan resminya, Rabu, 23 Juli 2025.
Selain pengelolaan limbah, acara ini juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 11.609 kg CO
2eq. Angka ini setara dengan penanaman 192 pohon selama 10 tahun, atau pengisian daya 938.550 ponsel pintar.
Penurunan emisi ini merupakan hasil dari efisiensi energi dan penggunaan kendaraan berbasis listrik selama event berlangsung.
Penerapan prinsip ramah lingkungan ini merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan JakGreen milik PT Jakarta Propertindo (Jakpro), yang mencakup pengelolaan limbah, efisiensi energi, dan pengurangan emisi.
Dalam pelaksanaannya, Jakpro menggandeng Waste4Change sebagai mitra pengelolaan sampah, guna memastikan proses berjalan transparan dan terukur.
Jakarta E-Prix 2025 juga mencatat kehadiran lebih dari 23.000 penonton dan menegaskan posisi Jakarta sebagai kota global yang mampu menyelenggarakan ajang internasional berstandar keberlanjutan tinggi.
BERITA TERKAIT: