Pembelian tersebut melonjak Rp20,57 triliun dari laporan pembelian SBN BI pada bulan sebelumnya sebesar Rp124,33 triliun per 17 Juni 2025.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, pembelian SBN tersebut dilakukan dari pasar sekunder dan pasar primer untuk untuk memperkuat ekspansi likuiditas kebijakan moneter untuk mendukung kebijakan fiskal Pemerintah.
"Selama tahun 2025 (hingga 15 Juli 2025), Bank Indonesia telah membeli SBN sebesar Rp144,90 triliun,"kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) secara daring pada Rabu 16 Juli 2025.
Perry merinci, pembelian tersebut dilakukan melalui pasar sekunder sebesar Rp102,58 triliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Rp42,32 triliun.
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan strategi operasi moneter pro-market untuk menjaga kecukupan likuiditas dan meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter dalam mencapai sasaran inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," tutup Perry.
BERITA TERKAIT: