Pada pembukaan Senin, 14 Juli 2025, IHSG dibuka ke level 7.130,53 sebelum akhirnya naik 0,58 persen ke posisi 7.088.
Sebanyak 220 saham terpantau menguat, sementara 155 lainnya melemah dan 593 stagnan. Nilai transaksi awal tercatat mencapai Rp881,9 miliar dengan volume perdagangan mencapai 695,3 juta lembar saham.
Koreksi sektor industri menjadi satu-satunya penekan pasar, di tengah dominasi penguatan sektor infrastruktur, energi, dan bahan baku.
Di sisi lain, tekanan datang dari pasar valas. Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS berada di level Rp16.240 per Dolar AS, melemah 22 poin atau 0,14 persen dari perdagangan sebelumnya.
Analis pasar uang, Ibrahim Assuaibi memperkirakan Rupiah masih akan bergerak fluktuatif sepanjang hari, namun cenderung ditutup melemah.
"Untuk perdagangan Senin ini, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.210 hingga Rp16.250 per Dolar AS," kata Ibrahim.
Adapun sentimen utama yang memicu pelemahan Rupiah adalah ancaman tarif tinggi dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terhadap sejumlah produk impor.
“Para investor kini mencermati serangkaian pengumuman tarif perdagangan dari Trump dan bersiap untuk tindakan lebih lanjut,” tambahnya.
Lebih jauh, ia mengingatkan potensi banjirnya produk-produk elektronik dari negara-negara seperti China, Vietnam, dan Thailand yang terkena tarif Trump ke pasar Indonesia.
Menurutnya, produsen dari negara-negara tersebut berpotensi mengalihkan ekspor ke pasar yang lebih mudah diakses seperti Indonesia.
"Oleh karena itu, pemerintah harus siap untuk membuat agar produk dari luar membanjiri pasar dalam negeri," tuturnya.
BERITA TERKAIT: