Kerja sama strategis ini menandai kepemilikan Pertamina NRE atas 20 persen saham CREC. Perjanjian tersebut ditandatangani CEO Pertamina NRE, John Anis dan CEO CREC, Oliver Tan disaksikan oleh PTH Direktur Utama Pertamina, Salyadi Saputra.
“Kerja sama strategis ini menjadi
milestone bagi Indonesia dan Filipina," ujar CEO Pertamina NRE, John Anis dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 20 Juni 2025.
Bagi Pertamina NRE, kerja sama ini akan meningkatkan portofolio energi hijau sekaligus pertukaran pengetahuan serta teknologi untuk meningkatkan kapabilitas dalam pengembangan energi hijau.
Sementara bagi Indonesia, kerja sama ini akan saling membuka peluang lebih luas untuk investasi mempercepat pengembangan energi terbarukan sesuai dengan asta cita pemerintahan Prabowo Subianto.
Kerja sama ini juga memberikan manfaat investasi strategis, antara lain pengembangan SDM terkait Pembangunan PLTS di Indonesia; implementasi percepatan konstruksi pabrik panel surya hingga 1 megawatt peak (MWp) per hari.
Kemudian bisa mendukung pencapaian target pembangkitan listrik berbasis energi terbarukan sebesar 60 persen pada tahun 2034 sebagaimana tertuang dalam rencana umum penyediaan tenaga listrik (RUPTL) hingga meningkatnya penyerapan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Dalam kesempatan yang sama, kedua entitas menandatangani
framework agreement untuk investasi energi terbarukan di Indonesia dan pengembangan kredit karbon dari proyek-proyek energi terbarukan.
Melalui kerja sama ini, keduanya sepakat melakukan penjajakan potensi pengembangan PLTS dan PLTB di Indonesia serta pengembangan dan perdagangan kredit karbon.
“Filipina tidak hanya akan mencapai targetnya, tapi juga menunjukkan dukungan secara aktif terhadap kerja sama energi dan pembangunan berkelanjutan di Asia Tenggara," tambah Deputi Menteri Energi Filipina, Mylene Capongcol.
BERITA TERKAIT: