Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk, Faisal Rachman mengatakan fokus utama bank sentral itu akan beralih pada efektivitas transmisi kebijakan sebelumnya terhadap suku bunga kredit di perbankan nasional.
“BI diperkirakan akan lebih fokus pada dampak transmisi penurunan suku bunga kebijakan sebelumnya terhadap suku bunga kredit perbankan sebagai upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik,”kata Faisal dalam keterangan resminya, Selasa 17 Juni 2025.
Ia menambahkan, meski ketidakpastian perang dagang global mulai mereda, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah tetap menjadi ancaman baru bagi stabilitas pasar keuangan.
Kondisi ini, menurutnya, bisa memicu kembali sentimen global risk-off yang berujung pada tekanan terhadap nilai tukar Rupiah.
Meski demikian, ruang pelonggaran moneter dinilai masih terbuka. Faisal memprediksi BI akan kembali memangkas suku bunga lanjutan di kuartal III 2025.
Menurutnya, prediksi ini dipicu oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi, inflasi yang tetap rendah, potensi penurunan suku bunga The Fed, serta sektor eksternal Indonesia yang masih relatif kuat.
"Kami memproyeksikan BI akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan sebesar 25 basis poin pada kuartal III-2025, sehingga suku bunga acuan turun menjadi 5,25 persen dan dipertahankan di level tersebut hingga akhir tahun," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: