Pasar terus mencermati laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) yang lebih lemah dari perkiraan dan mencerna perkembangan terbaru tentang perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.
Data menunjukkan harga konsumen hanya naik sedikit pada Mei, sementara ekonom memperkirakan inflasi akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang karena tarif impor pemerintahan Trump.
Secara tahunan, inflasi utama berada di angka 2,4 persen, lebih rendah dari kenaikan 2,5 persen yang diprediksi sejumlah ekonom.
Dikutip dari Reuters, berikut pergerakan indeks utama Wall Street di sesi penutupan Rabu.
- Indeks berbasis luas S&P 500 melemah 0,27 persen atau 16,57 poin menjadi 6.022,24
- Nasdaq Composite Index menyusut 0,50 persen atau 99,11 poin menjadi 19.615,88
- Dow Jones Industrial Average turun tipis 1,10 poin menjadi 42.865,77
Dari 11 indeks sektor S&P 500, tujuh menurun, dipimpin consumer discretionary, merosot 1,02%, diikuti kerugian pada saham materials sebesar 0,98 persen.
Wall Street menghapus kenaikan moderat setelah sumber mengatakan Amerika Serikat sedang mempersiapkan evakuasi sebagian kedutaannya di Irak karena meningkatnya risiko keamanan di kawasan tersebut.
Seorang pejabat senior Iran sebelumnya mengatakan Teheran akan menyerang pangkalan-pangkalan Amerika di wilayah tersebut jika negosiasi nuklir gagal dan konflik muncul dengan Washington.
Indeks S&P 500 terbebani oleh saham Amazon yang turun 2 persen, serta saham Nvidia yang merosot 0,8 persen.
Saham Tesla naik 0,1 persen. CEO Elon Musk dan Presiden Donald Trump masih terus bersitegang.
Volume di bursa Wall Street relatif besar, dengan 18,9 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 17,8 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
BERITA TERKAIT: