Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengatakan pembicaraan perdagangan berjalan dengan baik dan dia berharap perundingan akan berakhir segera, tetapi mengatakan pertemuan itu bisa berlanjut hingga Rabu 11 Juni 2025, waktu setempat.
Dikutip dari
Reuters, indeks berbasis luas S&P 500 ditutup menguat 0,55 persen atau 32,93 poin menjadi 6.038,81 pada perdagangan Selasa 10 Juni 2025 waktu setempat atau Rabu pagi WIB.
Sementara, Nasdaq Composite Index menguat 0,63 persen atau 123,75 poin menjadi 19.714,99. Dow Jones Industrial Average bertambah 0,25 persen atau 105,11 poin menjadi 42.866,87.
Dari sebelas indeks sektor S&P 500, sepuluh berakhir positif, dipimpin energi, melambung 1,77 persen, diikuti lonjakan 1,19 persen pada saham consumer discretionary.
Pasar saham Wall Street melesat dalam beberapa minggu terakhir, pulih dari kemerosotan April dipicu "Liberation Day" Presiden AS Donald Trump yang menerapkan tarif global.
Saham perusahaan paling bernilai di Wall Street berakhir variatif. Tesla melejit 5,6 persen, sementara Microsoft melemah 0,4 persen.
Saham Nike dan Walt Disney menguat masing-masing 3,17 persen dan 2,65 persen.
Saham Alphabet naik 1,4 persen setelah Reuters melaporkan OpenAI berencana untuk menambahkan layanan cloud Google guna memenuhi kebutuhannya yang terus meningkat akan kapasitas komputasi.
Bank Dunia memangkas perkiraan pertumbuhan globalnya untuk 2025 sebesar 0,4 poin persentase menjadi 2,3 persen, dengan mengatakan tarif yang lebih tinggi dan meningkatnya ketidakpastian menimbulkan "hambatan signifikan" bagi hampir semua ekonomi.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dalam S&P 500 dengan rasio 2,0 banding satu. S&P 500 membukukan 12 titik tertinggi baru dan 2 terendah baru; Nasdaq mencatat 75 tertinggi baru dan 45 terendah baru.
BERITA TERKAIT: