Direktur Statistik Distribusi BPS Sarpono mengatakan, ekspor kopi Indonesia pada 2024 tercatat 1,64 miliar Dolar AS, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 929 juta Dolar AS.
Sedangkan untuk impor juga naik 63,56 persen, dari 117 juta Dolar AS menjadi 186,7 juta Dolar AS.
"Mengacu kepada data ekspor-impor kopi pada HS 901 di Indonesia misalnya. Dalam kurun waktu 2020-2024 ini terlihat terjadi surplus karena nilai ekspornya lebih tinggi daripada nilai impornya. Bahwa ekspor kopi itu meningkat 76,33 persen dibanding tahun 2023," kata Sarpono, dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin 2 Juni 2025.
Peningkatan ekspor tersebut didominasi oleh empat provinsi utama, yaitu Lampung, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Aceh.
Lampung menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang 51,28 persen dari total ekspor atau senilai 840 juta Dolar AS.
Disusul Sumatera Utara (305,8 juta Dolar AS), Jawa Timur (260,1 juta Dolar AS), dan Aceh - yang dikenal sebagai kopi Gayo - (155 juta Dolar AS).
Secara keseluruhan, neraca perdagangan kopi menunjukkan surplus karena nilai ekspor jauh melampaui nilai impor. Pada 2024, impor kopi tercatat sebesar 186,7 juta dolar AS, meningkat dari 117 juta dolar AS pada 2023.
Lima negara utama tujuan ekspor kopi Indonesia tahun ini adalah Amerika Serikat (307,4 juta Dolar AS), Mesir (142,5 juta Dolar AS), Malaysia (130,5 juta Dolar AS), Belgia (115,7 juta Dolar AS), dan Rusia (104,7 juta Dolar AS).
BERITA TERKAIT: