Akhir Pekan, Saham AS di Bursa Wall Street Berguguran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 31 Mei 2025, 08:42 WIB
Akhir Pekan, Saham AS di Bursa Wall Street Berguguran
Ilustrasi/RMOL
rmol news logo Bursa saham Wall Street menutup perdagangan dengan fluktuatif. 

Perubahan pasar dipicu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh China melanggar kesepakatan perdagangan. 

Pada penutupan perdagangan Jumat 30 Mei 2025 Waktu New York, indeks S&P 500 berakhir hampir datar setelah jatuh lebih dari 1 persen intraday, sementara Nasdaq turun 0,4 persen dan Dow naik 107 poin.

Sepanjang Mei, pasar saham mengalami fluktuasi tajam akibat kebijakan perdagangan Trump yang sulit diprediksi. 

Sebelumnya, ketiga indeks saham utama AS itu dibuka melemah. Namun pasar memangkas kerugian setelah Trump mengatakan bahwa ia akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping dan berharap dapat menyelesaikan perbedaan mereka terkait perdagangan dan tarif.

S&P 500 juga menutup pekan ini dengan kenaikan, mendekatkan indeks tersebut ke level tertinggi sepanjang masa pada Februari lalu, hanya kurang dari 4 persen. Sepanjang Mei, S&P 500 naik sekitar 6,2 persen, sementara Nasdaq melonjak 9,6 persen.

Investor juga mencermati data terbaru yang menunjukkan belanja konsumen AS meningkat 2,1 persen secara tahunan pada April, melambat dari kenaikan 2,3 persen pada Maret. 

The Federal Reserve menggunakan indeks harga PCE sebagai indikator utama untuk target inflasi sebesar 2 persen.

Para pelaku pasar tetap mempertahankan ekspektasi bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga acuan pada bulan September.

Jumlah saham yang turun melampaui yang naik di Bursa Efek New York (NYSE) dengan rasio 1,14 banding 1. Terdapat 94 saham yang mencetak level tertinggi baru dan 62 saham mencapai level terendah baru.

Di Nasdaq, 1.849 saham menguat sementara 2.651 saham melemah, menghasilkan rasio penurunan terhadap kenaikan sebesar 1,43 banding 1. Volume perdagangan di bursa AS mencapai 19,34 miliar saham, lebih tinggi dibandingkan rata-rata 20 hari terakhir yang sekitar 18 miliar saham per sesi. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA