Dikutip dari Reuters, harga kontrak minyak kelapa sawit untuk kontrak pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 36 Ringgit, atau 0,94 persen, menjadi 3.791 ringgit (atau 901,97 Dolar AS) per metrik ton di Senin siang.
Harga CPO mengikuti pergerakan harga minyak pesaingnya karena berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati (vegetable oil) global.
Ringgit, mata uang perdagangan kelapa sawit, menguat 0,59 persen terhadap Dolar AS, membuat komoditas tersebut lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Kontrak minyak kedelai (soyoil) Dalian yang paling aktif menyusut 0,98 persen, sementara kontrak minyak kelapa sawitnya berkurang 0,77 persen. Chicago Board of Trade (CBOT) ditutup karena hari libur nasional.
Harga minyak naik setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperpanjang batas waktu penerapan tarif kepada Uni Eropa,
Harga minyak mentah berjangka yang lebih kuat membuat CPO menjadi pilihan yang lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
BERITA TERKAIT: