Mengutip Bloomberg pada Selasa 20 Mei 2025, investasi tersebut akan digunakan untuk membangun pabrik baru sekaligus meningkatkan kapasitas produksi di wilayah India selatan.
Langkah ini tak terlepas dari strategi Apple yang mulai menjauh dari China, menyusul ancaman tarif tinggi dari pemerintahan Amerika Serikat (AS). Perusahaan itu menargetkan mulai akhir tahun depan, sebagian besar iPhone yang dijual di pasar AS akan diimpor dari India.
Namun rencana tersebut tak sepenuhnya mendapat lampu hijau dari Washington. Presiden AS Donald Trump dikabarkan menentang keras pemindahan produksi dari China ke India. Gedung Putih bahkan mendorong Apple agar memindahkan seluruh proses perakitan iPhone ke wilayah Amerika Serikat.
Meski begitu, Apple tetap berkomitmen untuk menanamkan investasi jumbo di AS, yakni hingga 500 miliar Dolar AS. Namun, sebagian besar dana itu akan dialokasikan untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), bukan manufaktur.
Di India sendiri, Apple memanfaatkan pabrik milik Hon Hai, induk Foxconn yang beroperasi di bawah Tata Group. Tata diketahui telah mengambil alih bisnis lokal Wistron Corp dan juga menjalankan operasional Pegatron Corp di India, yang menjadikannya salah satu pemasok kunci bagi Apple.
Data terbaru menunjukkan, dalam 12 bulan hingga Maret 2025, Apple telah merakit iPhone senilai 22 miliar Dolar AS di India. Nilai ini melonjak hampir 60 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.
BERITA TERKAIT: