Hal itu ditegaskan Sri Mulyani usai menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2026 dalam rapat paripurna ke-18, di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR, Senayan, Selasa, 20 Mei 2025.
“Pasti dilakukan (efisiensi) itu tadi. Jadi kalau mau disampaikan, jawaban saya tegas dilakukan, gitu ya. Jangan nanti kalian bikin judul yang berbeda lagi,” kata Sri Mulyani.
Menteri Keuangan tiga periode ini menerangkan bahwa proyeksi ekonomi dari perekonomian sekarang dan tahun depan dengan mengoptimalkan instrumen APBN untuk stabilitas keuangan dan melindungi masyarakat atau dunia usaha.
Oleh karena itu, Kemenkeu bakal selektif dalam APBN 2026 ini, dan memprioritaskan anggaran pada kebijakan yang mendapatkan pendapatan lebih banyak.
“Jadi kita akan tetap selektif, karena APBN kan instrumen yang tidak tak terbatas. Jadi ada batasnya, tapi juga harus ditujukan kepada bidang-bidang yang merupakan prioritas dan perlu untuk mendapatkan afirmasi, gitu ya,” jelasnya.
“Makanya biasanya nanti akan tetap dilihat dari sisi kinerja ekonomi makronya,” tutup dia.
Tentunya rakyat harus bersiap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dari wacana kebijakan ini.
BERITA TERKAIT: