Pemilihan umum di Parlemen Jerman yang menghasilkan suara terbanyak untuk pemimpin konservatif Friedrich Merz, mempengaruhi pergerakan indeks DAX.
Indeks tersebut ditutup melemah 0,41 persen atau 94,89 poin menjadi 23.249,65, setelah jatuh sebanyaknya 2 persen di awal sesi.
Merz terpilih sebagai kanselir oleh parlemen pada Selasa 6 Mei dalam putaran kedua pemungutan suara. Sebelumnya Merz menderita kekalahan yang memalukan dan belum pernah terjadi sebelumnya pada upaya pertama, membuat pemerintahan koalisinya mengalami awal yang lemah.
Dikutip dari
Reuters, indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,18 persen atau 0,96 poin menjadi 536,35, menghentikan kenaikan 10 hari berturut-turut.
Indeks FTSE 100 Inggris naik tipis 0,01 persen atau 1,07 poin menjadi 8.597,42.
Sementara, CAC Prancis melemah 0,4 persen atau 31,01 poin jadi 7.696,92.
Ketidakpastian atas tarif juga membebani, dengan investor berusaha mengikuti kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump yang tidak dapat diprediksi.
Trump baru-baru ini bahkan mengatakan akan mengumumkan tarif farmasi selama dua minggu ke depan. Hal ini terjadi sehari setelah dia mengumumkan tarif 100 persen untuk film yang diproduksi di luar Amerika.
Subindeks perusahaan perawatan kesehatan anjlok 1 persen, dengan saham raksasa farmasi Novo Nordisk anjlok 4 persen.
Sebuah survei menunjukkan ekonomi zona Euro terus berkembang sepanjang April tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat karena permintaan melemah.
Federal Reserve diperkirakan mempertahankan suku bunga tidak berubah. Keputusan suku bunga Bank of England juga akan dirilis pekan ini.
Saham Philips melorot 2,7 persen setelah perusahaan teknologi perawatan kesehatan Belanda itu memangkas perkiraan margin laba untuk 2025.
BERITA TERKAIT: