Rangkaian program ini akan rutin digelar sepanjang tahun 2025, menargetkan pekerja untuk belajar dan mereplikasi program dekarbonisasi atau pengurangan emisi di seluruh wilayah operasional Pertamina di Indonesia.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menargetkan, program tersebut bisa mempercepat tujuan aspek keberlanjutan melalui dukungan perwira pekerja Pertamina.
"Program Jejak Keberlanjutan dapat menciptakan budaya
sustainability dari perwira yang dimulai dari diri sendiri dan unit operasi masing-masing," jelas Fadjar, Selasa, 6 Mei 2025.
Program Jejak Keberlanjutan Seri 1 sudah berlangsung di PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) II Dumai dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 21 hingga 22 April 2025.
RU II Dumai merupakan salah satu unit operasi dengan program dekarbonisasi terbaik tahun 2024, yakni berhasil menurunkan emisi karbon hingga 217.047 ton CO2 dari berbagai inisiatif seperti optimasi load boiler.
RU II Dumai juga tengah melakukan
study terkait
project flare to power, bekerja sama dengan PT Pertamina Power Indonesia (PPI) Subholding Power and New Renewable Energy (PNRE).
Sedangkan, PHR berhasil memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan pengurangan emisi hingga 24 kilo ton CO2 per tahun.
Vice President Sustainability Program, Rating, and Engagement Pertamina, A.A.A. Indira Pratyaksa mengungkapkan, Pertamina bisa memonitor realisasi berbagai inisiatif dekarbonisasi melalui program Jejak Keberlanjutan.
“Program ini akan meningkatkan aksi nyata mendukung tercapainya target net zero emission pemerintah Indonesia. Sehingga, target dekarbonisasi yang dilakukan Pertamina tidak hanya berdampak untuk perusahaan, juga memberi kontribusi bagi negara dan masyarakat,” jelas Indira.
BERITA TERKAIT: