Mengacu laporan keuangan interim per 31 Maret 2025, PGE membukukan total aset 3,03 miliar Dolar AS, naik 0,93 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kemudian, ekuitas 2,04 miliar Dolar AS atau meningkat 1,56 persen, kas dan setara kas 703,86 juta Dolar AS atau tumbuh 7,43 persen. Sementara kas bersih dari aktivitas operasi sebesar 77,47 juta Dolar AS, naik 12,04 persen secara YoY.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Yurizki Rio mengatakan, kinerja kas operasional yang kuat membuktikan efektivitas strategi bisnis berkelanjutan yang dijalankan manajemen.
Hasil ini menunjukkan kinerja perusahaan masih tetap berada di jalur bisnis yang kuat dalam mendukung terwujudnya transisi energi nasional, sekaligus juga upaya mengejar target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun mendatang.
“Kami berkomitmen mempercepat pengembangan panas bumi dengan mengoptimalkan efisiensi operasional. Oleh karena itu, kami menerapkan strategi belanja yang diarahkan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang," kata Yurizki, Selasa, 29 April 2025.
Beberapa proyek kunci PGE untuk mencapai target tersebut mencakup pengembangan Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek
co-generation dengan total kapasitas 230 MW.
Proyek Lumut Balai Unit 2 ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini.
“Proyek ini akan memperkuat portofolio energi hijau PGE dan menjadi sinyal optimistis untuk mendorong peningkatan operasional dan kinerja keuangan sepanjang tahun 2025,” tambahnya.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi menambahkan, PGE menegaskan peran sentralnya dalam mempercepat transisi energi hijau di Tanah Air dan mewujudkan masa depan energi berdaulat untuk bangsa.
“Kami fokus mempercepat pengembangan energi panas bumi. Saat ini, kami memprioritaskan investasi strategis guna mencapai target tersebut. Di sisi lain, kami juga terus menjaga profitabilitas yang sehat, kas operasional yang kuat, serta efisiensi dalam pengelolaan biaya,” ujar Julfi Hadi.
BERITA TERKAIT: