Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, pertumbuhan asuransi marine cargo atau asuransi pengangkutan yang kinerjanya bergantung pada pergerakan ekspor dan impor dapat terjaga jika hasil negosiasi tersebut berhasil.
"Saat ini pemerintah Indonesia tengah menempuh jalur negosiasi dalam rangka menjaga hubungan perdagangan yang kuat dengan AS dengan memposisikan AS sebagai mitra kerja," terang Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono di Jakarta, dikutip Sabtu 26 April 2025.
Ia menyatakan bahwa salah satu strategi pemerintah dalam upaya negosiasi tersebut adalah meningkatkan volume komoditas impor dari AS, terutama produk agrikultur dan engineering.
Pemerintah Indonesia juga menawarkan sejumlah insentif fiskal dan nonfiskal kepada AS. Menurut Ogi, tawaran ini diharapkan dapat membuka barang impor dari AS ke Indonesia dan juga turut menjaga daya saing ekspor Indonesia ke AS.
"Hal ini diharapkan akan menjaga asuransi marine cargo tetap tumbuh dengan adanya stabilitas bahkan peningkatan volume perdagangan," ujar Ogi.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, prospek asuransi marine cargo di Indonesia tetap terbuka.
Sampai dengan akhir tahun 2024, premi asuransi Marine Cargo masih menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 3,29 persen secara tahunan.
BERITA TERKAIT: