Pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan mempertimbangkan untuk menurunkan tarif pada barang-barang impor China, berjanji tindakan apa pun tidak akan dilakukan secara sepihak sampai menunggu pertemuan dengan pihak China.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyampaikan bahwa kemungkinan akan ada de-eskalasi dalam ketegangan perdagangan AS-China. Harapan inilah yang akhirnya membuat Dolar AS menguat.
Dikutip dari
Reuters, indeks Dolar AS (Indeks DXY), ukuran greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, naik cepat pada awal sesi perdagangan Asia, tetapi stabil setelahnya karena sentimen pasar. Pada penutupan perdagangan Rabu 23 April 2025 atau Kamis pagi WIB, indeks tersebut naik 0,29 persen menjadi 99,86.
Analis mengatakan, sinyal meredanya perang tarif membuat pedagang lega. Investor bergegas kembali ke Dolar untuk
safe haven."Secara umum, orang-orang merasa sangat lega karena ada potensi untuk berdiskusi antara kedua negara, dan kami melihat hal itu terwujud secara signifikan," kata Helen Given, Direktur Monex USA.
Dolar AS melambung 1,27 persen versus Yen menjadi 143,435.
Dolar AS juga melest terhadap Franc Swiss, 1,32 persen menjadi 0,8298.
BERITA TERKAIT: