Dikutip dari laman Bursa Efek Indonesia, Jumat 18 April 2025, volume transaksi perdagangan karbon selama kuartal pertama tahun ini, mencapai 690.675 ton setara karbon dioksida (tCO2e).
Angka ini melampaui total transaksi sepanjang tahun 2024 yang sebesar 413.764 tCO2e. Ini menjadikan IDXCarbon sebagai salah satu bursa karbon dengan jumlah transaksi terbesar di regional.
Saat ini, telah terdapat 7 proyek pengurangan emisi berbasis teknologi yang diperjualbelikan, dengan jumlah available to be traded sebanyak 2.203.119 tCO2e.
Terdapat pula peningkatan Pengguna Jasa IDXCarbon sebesar 22 persen menjadi 111 Pengguna sepanjang kuartal pertama tahun 2025 ini. Statistik tersebut secara umum memberikan optimisme pada prospek perdagangan karbon di Indonesia.
IDXCarbon dengan berkoordinasi bersama OJK dan Kementerian atau Lembaga terkait, terus mengembangkan ekosistem perdagangan karbon di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat perdagangan karbon di Asia maupun di dunia.
IDXCarbon juga akan terus berupaya untuk mendorong likuiditas pasar karbon dari sisi demand dan supply, baik dari pasar domestik maupun internasional dan sesuai dengan kebijakan dan pengaturan pemerintah.
Dengan menjalin kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan, perdagangan karbon di Indonesia akan terus tumbuh dan semakin berkontribusi signifikan dalam mendukung pencapaian target penurunan emisi nasional.
BERITA TERKAIT: