Produsen asal Jerman ini menyatakan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan semakin besarnya minat konsumen terhadap mobil listrik dari berbagai merek di bawah BMW Group, yaitu BMW, Mini, dan Rolls-Royce.
Dikutip dari
Arena EV, Senin 14 April 2025, BMW Group mengirimkan total 586.149 kendaraan di seluruh dunia. Meski jumlah ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, mereka mencatat pertumbuhan kuat di pasar utama. Di Eropa, pengiriman naik 6,2 persen, dan di Amerika Serikat naik 4,0 persen.
Jika tidak menghitung China, pertumbuhan BMW Group mencapai 5,9 persen, menunjukkan permintaan yang kuat di berbagai kawasan. Namun, BMW memperkirakan kuartal kedua 2025 tidak akan sebaik itu karena tarif impor AS yang bisa mengganggu rencana penjualan mereka.
Pada tiga bulan pertama tahun 2025, BMW Group telah mengirimkan 109.516 unit mobil listrik sepenuhnya. Pertumbuhan ini paling menonjol terjadi di Eropa, dengan lonjakan penjualan mobil listrik hingga 64,2 persen.
Jochen Goller, anggota dewan direksi BMW, menyebut keberhasilan ini berkat strategi teknologi terbuka mereka. Artinya, BMW menyediakan berbagai pilihan mesin, baik listrik maupun konvensional, sesuai kebutuhan pelanggan.
Ia juga menyoroti Mini listrik generasi terbaru sebagai penyumbang besar pertumbuhan ini. Di Eropa, satu dari tiga mobil Mini yang terjual adalah versi listrik penuh. Di China, bahkan lebih dari separuh Mini yang terjual adalah mobil listrik.
Merek BMW sendiri juga mengalami lonjakan penjualan mobil listrik. Sebanyak 520.142 unit mobil BMW terjual secara global, dengan pertumbuhan kuat di luar China. Penjualan mobil listrik BMW naik 9,9 persen, dengan total 86.449 unit dikirim ke pelanggan antara Januari dan Maret 2025.
Divisi M BMW, yang dikenal dengan mobil-mobil berperforma tinggi, juga mencatat kenaikan penjualan sebesar 5,0 persen. Ini didorong oleh tingginya minat pada model seperti BMW M5 dan M3.
BERITA TERKAIT: