Setelah Tiga Dekade, Tupperware Resmi Pamit dari Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Senin, 14 April 2025, 11:18 WIB
Setelah Tiga Dekade, Tupperware Resmi Pamit dari Indonesia
Tupperware/AFP
rmol news logo Setelah lebih dari tiga dekade hadir di Indonesia, merek penyimpanan makanan asal Amerika Serikat, Tupperware, resmi menghentikan seluruh operasional bisnisnya di Tanah Air.

Keputusan ini mulai berlaku sejak 31 Januari 2025 dan menjadi bagian dari langkah restrukturisasi global perusahaan induk.

“33 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dalam kurun waktu tersebut, Tupperware telah menjadi bagian dari dapur, meja makan, dan momen berharga keluarga Indonesia,” tulis manajemen Tupperware dalam pernyataan resminya di akun Instagram, dikutip Senin 14 April 2025.

Penghentian operasional ini disebut sebagai bagian dari kebijakan global perusahaan, yang memutuskan menutup operasional di sejumlah negara. Pihak manajemen menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang selama ini telah menjadi pelanggan setia.

“Kenangan selama 33 tahun ini akan selalu menjadi bagian dari cerita indah kami. Terima kasih telah menjadikan Tupperware lebih dari sekadar produk,” lanjut pernyataan tersebut.

Meski tak lagi beroperasi, Tupperware meninggalkan pesan menyentuh kepada masyarakat Indonesia. Mereka berharap wadah-wadah penyimpanan legendaris itu tetap dijaga, karena kini sudah tidak bisa ditemukan lagi di pasaran.

“Bunda, ayah, kakak, dan adik... jangan dihilangin lagi Tupperware-nya ya. Sekarang sudah nggak ada gantinya lagi loh,” tulis mereka.

Unggahan perpisahan itu disambut haru oleh warganet. Banyak yang menyayangkan sekaligus membagikan kenangan masa kecil mereka bersama produk ikonik yang dikenal awet dan tahan banting tersebut.

“Ya, ampun jadi sedihh, setelah tumbuh kembang bersama,” tulis salah satu pengguna di platform X.

Sebelumnya, pada September 2024, induk perusahaan Tupperware di AS diketahui mengajukan pailit setelah mengalami kerugian berkepanjangan. 

Kondisi ini memaksa perusahaan melakukan perombakan bisnis besar-besaran, termasuk menutup operasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA