Dikutip dari
Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup di angka 64,76 Dolar Amerika Serikat (AS) per barel, naik sebesar 1,43 persen atau 2,26 Dolar AS. Sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) ditutup di harga 61,50 Dolar AS per barel, naik 1,43 Dolar AS atau sekitar 2,38 persen.
Kenaikan harga ini terjadi setelah Menteri Energi AS, Chris Wright, menyatakan bahwa AS kemungkinan akan menghentikan ekspor minyak dari Iran. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk menekan negara itu agar menghentikan program nuklirnya.
Pernyataan ini memberi dorongan bagi kenaikan harga minyak, terutama setelah harga sempat naik turun tidak menentu selama minggu ini. Ketidakpastian itu dipicu oleh kebijakan tarif baru dari Presiden AS, Donald Trump, yang membuat para pelaku pasar harus menilai kembali risiko politik global yang memengaruhi harga minyak.
"Amerika Serikat kini menjadi salah satu faktor risiko geopolitik bagi pasar minyak," kata John Kilduff, mitra di perusahaan Again Capital.
"Kita sedang menyusun ulang strategi global, seperti yang terjadi saat Rusia menyerang Ukraina," tambahnya.
BERITA TERKAIT: