Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merinci
outstanding fintech alias peer to peer (P2P) lending tumbuh 31,06 persen secara
year on year (yoy) per Februari 2025, atau sebulan sebelum Hari Raya Idulfitri.
"Dengan nominal (outstanding P2P lending) sebesar Rp80,07 triliun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Lainnya (PMVL) OJK, Agusman, dalam konferensi pers pada Jumat 11 April 2025.
Adapun utang di pinjol itu meningkat dibandingkan awal 2025 yang tercatat di kisaran Rp78,5 triliun.
Selain itu, Agusman juga melaporkan tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) atau kredit macet pinjaman daring yang tercatat naik di atas 2,5 persen.
"TWP90 berada di posisi 2,78 persen," sambung Agusman.
Sementara itu Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, melaporkan data kredit
buy now pay later (BNPL) ikut meningkat. Di mana BNPL perbankan bulanan naik 0,25 persen per Februari 2025, dengan jumlah rekening pengguna
paylater bank mencapai 23,66 juta.
"Namun, terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan. Per Februari 2025, tumbuh 36,6 persen
year on year menjadi Rp21,98 triliun," kata Dian.
BERITA TERKAIT: