Ajakan ini disampaikan oleh Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, dalam pertemuannya dengan Komisaris UE untuk Perdagangan, Maros Sefcovic, di Beijing.
"China bersedia bekerja sama dengan UE untuk menjaga sistem perdagangan multilateral global dan menangani perbedaan ekonomi serta perdagangan secara tepat," ujar He, seperti dikutip dari
Reuters, Jumat 28 Maret 2025.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya proteksionisme AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Sejak kembali menjabat pada Januari lalu, Trump telah memberlakukan tarif tambahan sebesar 20 persen terhadap semua impor dari China.
Selain itu, ia juga mengancam akan mengenakan tarif baru terhadap kendaraan impor, yang dapat berdampak besar pada industri otomotif Eropa, terutama Jerman.
Washington menuduh China dan UE menjalankan praktik perdagangan yang tidak adil, karena keduanya menikmati surplus perdagangan besar dengan AS.
Namun, China dan UE melihat langkah AS ini sebagai bentuk proteksionisme yang dapat mengganggu stabilitas perdagangan global.
Menanggapi ajakan China, Sefcovic menegaskan bahwa UE memiliki kepentingan bersama dalam menangani tantangan perdagangan global.
"Kita perlu menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan dan investasi kita secara nyata," tulisnya dalam sebuah unggahan di platform X.
Meski demikian, hubungan ekonomi antara UE dan China juga diwarnai tantangan, termasuk keluhan UE tentang kurangnya akses timbal balik ke peluang pengadaan, hambatan akses pasar, dan masalah yang terkait dengan transfer data lintas batas.
BERITA TERKAIT: