Dikutip dari
Reuters, Dolar AS menguat 0,37 persen terhadap Yen Jepang, menjadi 148,31. Tapi, terhadap Franc Swiss, Dolar AS turun 0,06 persen menjadi 0,882.
Euro melemah setelah mencapai level tertinggi dalam lima bulan di 1,0947 Dolar AS pada perdagangan Selasa 12 Maret. Mata uang tunggal Eropa itu melambung karena janji pengeluaran fiskal besar-besaran oleh Jerman, meski situasinya menjadi lebih rumit setelah Partai Hijau berjanji untuk memblokir rencana tersebut dan merilis proposal saingan.
Namun hari ini, Euro diperdagangkan melorot 0,26 persen menjadi 1,0889 Dolar AS. Mata uang tersebut melejit hampir 5 persen terhadap dolar sejauh bulan ini.
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama, termasuk Yen dan Euro, menguat 0,14 persen menjadi 103,59.
Indeks tersebut berada di jalur untuk menghentikan tujuh sesi penurunan berturut-turut.
Dolar AS melemah terhadap mata uang Kanada, diperdagangkan turun 0,44 persen menjadi 1,4370.
Bank of Canada memangkas suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 basis poin menjadi 2,75 persen dan memperingatkan "krisis baru" saat mencoba mempersiapkan ekonomi negara itu untuk kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh tarif Trump.
Trump menarik kembali janjinya untuk menggandakan tarif baja dan aluminium dari Kanada menjadi 50 persen, hanya beberapa jam setelah mengumumkan tarif yang lebih tinggi. Perubahan itu terjadi setelah seorang pejabat Kanada juga menarik kembali rencananya untuk mengenakan biaya tambahan sebesar 25 persen untuk listrik.
Poundsterling Inggris melemah setelah mencapai titik tertinggi empat bulan di 1,29900 Dolar AS. Terakhir, Poundsterling naik 0,16 persen menjadi 1,29680 Dolar AS.
BERITA TERKAIT: