Tindakan eksekutif tersebut menyusul diskusi yang diadakan Trump dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan negosiasi antara pejabat Kanada dan pemerintahan Trump pada Kamis, 6 Maret 2025.
"Setelah berbicara dengan Presiden Claudia Sheinbaum dari Meksiko, saya telah sepakat bahwa Meksiko tidak akan diminta untuk membayar Tarif atas apa pun yang termasuk dalam Perjanjian USMCA," tulis Trump di Truth Social, seperti dikutip dari
CNN, Sabtu 8 Maret 2025.
USMCA adalah Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada, yang dinegosiasikan oleh Trump selama masa jabatan pertamanya, yang menjadikan ketiga negara Amerika Utara tersebut sebagai zona perdagangan bebas.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengkonfirmasi pernyataan Trump dan menyatakan bahwa penangguhan akan berakhir pada 2 April 2025.
"Pada 2 April, kami akan menerapkan tarif. Semoga saja Meksiko dan Kanada sudah cukup berhasil menangani masalah fentanyl, sehingga pembahasan ini tidak perlu dilanjutkan. Tapi jika belum, masalah ini akan tetap dibahas," ujarnya.
Sebagai tanggapan, Menteri Keuangan Kanada, Dominic LeBlanc, mengatakan bahwa pihaknya juga akan mengambil langkah serupa.
"Amerika Serikat setuju untuk menangguhkan tarif pada ekspor Kanada yang sudah sesuai dengan perjanjian CUSMA hingga 2 April," tulis LeBlanc di X.
"Sebagai tanggapan, Kanada juga tidak akan memberlakukan tarif tambahan senilai 125 miliar Dolar AS terhadap produk Amerika hingga 2 April, sambil terus berupaya menghapus semua tarif," lanjutnya.
Trump memberlakukan tarif setelah mengumumkan keadaan darurat nasional pada 20 Januari, hari pertamanya menjabat, akibat kematian yang disebabkan overdosis fentanil.
Ia menyatakan bahwa opioid mematikan dan bahan kimia prekursornya dikirim dari Tiongkok ke AS melalui Kanada dan Meksiko. Sebagai akibatnya Trump juga telah mengenakan tarif sebesar 20 persen pada semua impor dari Tiongkok.
Presiden AS pertama kali mengumumkan tarif tersebut pada awal Februari, tetapi menundanya untuk Kanada dan Meksiko hingga Selasa, 4 Maret 2025. Awal minggu ini, Trump menolak untuk menundanya lagi dan menggandakan tarif sebesar 10 persen yang telah berlaku sejak 4 Februari terhadap impor dari Tiongkok.
BERITA TERKAIT: