Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Agar Danantara Tak Jadi Proyek Misterius, Ini Kata Bossman Mardigu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 06 Maret 2025, 12:48 WIB
Agar Danantara Tak Jadi Proyek Misterius, Ini Kata Bossman Mardigu
Peluncuran Danantara/Tangkapan layar
rmol news logo Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara harus dijalankan dengan transparan agar masyarakat dapat ikut mengawasi badan tersebut.
Selamat Berpuasa

Hal ini disampaikan pengusaha sekaligus YouTuber Mardigu Wowiek alias Bossman Mardigu, yang menilai bahwa keberhasilan Danantara sangat bergantung pada sosok yang mengelolanya.

“Secara konsep, prinsip, filosofi, niat, visi, dan misi, Danantara itu baik. Tapi yang lebih penting adalah siapa orang di baliknya. Karena ini semua benda mati, yang menghidupkan adalah manusianya,” ujar Mardigu dalam perbincangan di kanal YouTube Guru Gembul pada Rabu 5 Maret 2025.

Mardigu meminta tokoh-tokoh kunci di Danantara, seperti Rosan Roeslani, Pandu Sjahrir, dan Doni Oskaria,  memastikan setiap langkah investasi dilakukan secara terbuka. 

Ia mencontohkan, rencana investasi Danantara dalam perusahaan tertentu seharusnya diumumkan ke publik agar masyarakat dapat ikut mengawasi.

“Kalau mau beli saham, misalnya Dipsik, informasikan ke publik. Jangan tertutup. Buka saja, jadi kita semua bisa ikut mengaudit dan memberikan masukan,” katanya.

Ia menekankan bahwa keterbukaan ini akan meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap Danantara. Dengan demikian, publik tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bisa berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan.

“Kalau transparan, kita ikut memiliki. Sense of belonging kita meningkat. Bahkan nanti ada masyarakat yang bisa kasih usulan, ‘Pak, investasi di sini saja’. Kalau dijalankan secara terbuka, ini akan seru karena menjadi milik bersama,” tambahnya.

Sebaliknya, Mardigu mengkritik jika pengelolaan Danantara dilakukan secara tertutup. Menurutnya, hal ini justru akan menimbulkan kecurigaan di masyarakat dan mengurangi kepercayaan terhadap pengelolanya.

“Kita harus mengedepankan keterbukaan. Kalau di balik pintu tertutup, itu yang bikin kita nggak percaya. Tapi kalau dari awal sudah transparan, publik bisa melihat dan ikut mengawasi,” tegasnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA