Dikutip dari
CNBC, indeks ASX 200 Australia dibuka melemah sebesar 1,1 persen. Indeks berlanjut turun lagi 0,78 persen atau 64,2 poin ke 8.181,5.
Indeks Kospi Korea Selatan dibuka menguat 0,1 persen. Kemudian berlanjut naik 0,46 persen menjadi 2.544,47. Namun, Kosdaq jatuh 1,1 persen.
Penjualan ritel Korea Selatan pada Januari turun 0,6 persen dari bulan sebelumnya, jauh dari estimasi kenaikan 0,2 persen.
Indeks Nikkei 225 Jepang juga dibuka turun 1,03 persen. Topix juga turun 0,61 persen.
Tingkat ketenagakerjaan Jepang mencapai 2,5 persen pada Januari, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi 2,4 pesen.
Indeks Hang Seng dibuka melemah, turun 328 poin atau 1,42 persen menjadi 22.678 poin, dipengaruhi oleh tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat (AS). Indeks Perusahaan Nasional turun 157 poin, atau 1,86 persen, menjadi 8.262 poin.
Saham teknologi terutama melemah, dengan Tencent turun 0,8 persen, Alibaba turun 2,9 persen, Meituan turun 2,2 persen, Xiaomi Group turun 3,7 persen, JD.com turun 1,7 persen.
Investor akan mencermati pergerakan di bursa saham China, menyambut rapat tahunan parlemen hari ini.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan akan kembali menghadapi tekanan penurunan, setelah mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan meloncat 3,97 persen ke level 6.519.
Harga ETF saham Indonesia, iShares MSCI Indonesia ETF ( EIDO ), di New York Stocks Exchange melesat 4,35 persen ke level 16,66 Dolar AS.
Jatuhnya saham-saham di Asia melanjutkan kejatuhan bursa saham AS. Presiden AS Donald Trump mengumumkan dimulainya tarif 25 persen untuk Kanada dan Meksiko.
Kebalikan, bursa saham utama Eropa ditutup melompat ke rekor tertinggi. Saham pertahanan melonjak setelah ekspektasi meningkatnya belanja militer di kawasan tersebut.
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar uang New York pagi tadi ditutup jatuh. Rilis PMI manufaktur ISM AS periode Februari, mencapai 50,3, di bawah ekspektasi dan turun dari 50,9 di Januari.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) turun 0,48 persen ke 106,78.
BERITA TERKAIT: