"Program PFpreneur Pertamina ini mendorong UMKM yang relatif baru untuk berkembang. Melalui pendampingan dan pelatihan dari mentor ahli kewirausahaan, Pertamina mendorong UMKM menjadi lebih menarik dan berkualitas," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, Jumat, 21 Februari 2025.
Kini PFpreneur sudah masuk ke tahap kurasi final sejak dibuka pada bulan November lalu. Dari 13.860 UMKM, terseleksi 1.053 UMKM lolos ke tahap akhir ini.
Kurasi dilakukan secara daring dengan metode
pre-test dan
post-test serta wawancara untuk menguji keterampilan dan pengetahuan mereka setelah diberikan beragam pelatihan dan pendampingan dari Pertamina.
Pelaku usaha memaparkan
business plan berbasis 5P (
product, price, place, promotion, dan
people) dan profil usaha pada aplikasi pemasaran.
Dari 1.053 UMKM ini, akan diseleksi lagi menjadi 350 UMKM sebagai binaan program PFpreneur dan mengikuti tahapan inkubasi bisnis selama tiga bulan. Mereka juga akan mendapat akses pembinaan lanjutan, seperti UMK Academy, bantuan legalitas sertifikasi, teknologi tepat guna dan akses pameran dari Pertamina.
Vice President CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero), Rudi Ariffianto mengatakan, untuk menjadi UMKM yang berdaya saing memang butuh proses dan tidak mudah.
"Semua butuh proses, banyak binaan Pertamina kini berkualitas ekspor mengikuti proses rangkaian pembinaan yang panjang dan banyak lika-liku. Namun, jangan khawatir, selama proses tersebut, banyak pengetahuan yang bisa diperoleh dari Pertamina maupun dari jejaring UMKM seluruh Indonesia,” ujar Rudi.
Sementara itu, Direktur Operasi Pertamina Foundation, Yulius S. Bulo berharap PFpreneur membuat UMKM wirausaha perempuan bisa melebarkan sayap ke pasar yang lebih luas.
“Harapannya, pelatihan-pelatihan yang telah diikuti dalam proses seleksi PFpreneur, meningkatkan kapasitas dan kompetensi, sekaligus memperluas jangkauan pemasaran produk," sambungnya.
BERITA TERKAIT: