Mata uang Garuda itu menguat tipis 8 poin atau 0,05 persen dari perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan pantauan
RMOL, mayoritas mata uang Asia bergerak ke zona merah hari ini. Dolar Hong Kong dan Yuan China tercatat minus 0,01 persen, Dolar Singapura turun 0,02 persen, Ringgit Malaysia jatuh 0,05 persen, dan Yen Jepang ambruk 0,13 persen.
Selanjutnya, Rupee India anjlok 0,14 persen. Namun, Won Korea Selatan tumbuh 0,01 persen, Baht Thailand naik 0,12 persen, dan Peso Filipina menguat 0,18 persen.
Di sisi lain,mayoritas mata uang utama negara maju dibuka bervariasi. Poundsterling Inggris naik 0,04 persen, Euro Eropa jatuh 0,01 persen, Franc Swiss melemah 0,07 persen, Dolar Australia menguat 0,10 persen, dan Dolar Kanada tumbuh 0,02 persen.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan pergerakan Dolar yang sedikit melemah itu terjadi karena investor tengah bersiap untuk rilis laporan pekerjaan bulanan.
"Investor menunggu rilis laporan pekerjaan bulanan yang sangat dinantikan, yang dapat memengaruhi keputusan kebijakan moneter Federal Reserve," kata Andry dalam riset hariannya pagi ini.
Ia memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar hari ini akan bergerak di kisaran 16.295 dan 16.366.
BERITA TERKAIT: