Seperti dikutip dari
Associated Press pada Kamis 30 Januari 2025, penarikan ini mencakup berbagai varian minuman, termasuk Coke dan Sprite.
Perusahaan menyebutkan bahwa produk dengan kandungan klorat tinggi telah beredar di Belgia, Belanda, Inggris, Jerman, Prancis, dan Luksemburg sejak November 2024.
"Kami tidak memiliki angka pasti, tetapi jumlahnya cukup besar," ujar manajemen Coca-Cola Europacific Partners Belgium.
Klorat dapat muncul dalam makanan akibat penggunaan disinfektan berbasis klorin dalam proses pengolahan air dan makanan.
Menurut Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA), paparan klorat dalam jangka panjang dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak yang kekurangan yodium ringan hingga sedang.
Coca-Cola Europacific Partners Belgium memastikan bahwa sebagian besar produk yang terdampak telah ditarik dari pasaran sebelum terjual ke konsumen.
"Mayoritas produk yang terdampak telah dihapus dari rak-rak toko, dan kami terus berupaya menarik semua produk yang tersisa," jelas perusahaan.
Namun, cabang Coca-Cola di Prancis menyatakan bahwa analisis dari para ahli independen menunjukkan risiko kesehatan akibat konsumsi produk tersebut sangat rendah.
“Kami belum menerima keluhan apa pun dari konsumen tentang masalah ini," klaim perusahaan.
Sejauh ini, pemerintah Prancis belum mengeluarkan perintah penarikan, meskipun beberapa produk yang terdampak telah dikirim ke negara tersebut.
Kadar klorat tinggi dalam produk Coca-Cola pertama kali terdeteksi melalui pemeriksaan rutin di fasilitas produksi di Ghent, Belgia. Produk yang terkena dampak memiliki kode produksi antara 328 GE hingga 338 GE, mencakup merek seperti Minute Maid, Nalu, Royal Bliss, dan Tropico.
BERITA TERKAIT: