Angka tersebut meningkat tipis 0,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yang tercatat sebesar Rp2,43 triliun.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Jumat 27 Desember 2024, perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi ini mampu meraup pendapatan sebesar Rp9,45 triliun atau meningkat 8,37 persen (year-on-year).
Laporan keuangan TOWR untuk periode yang berakhir 30 September 2024 ini juga mengungkapkan bahwa emiten menara telekomunikasi di bawah kendali PT Sapta Adhikari Investama ini mencatatkan beban pokok pendapatan yang membengkak 17 persen (y-o-y) menjadi Rp2,89 triliun.
Dengan begitu, laba bruto di periode ini hanya meningkat 5 persen menjadi Rp6,56 triliun dari Rp6,25 triliun pada periode yang sama di 2023.
TOWR juga membukukan laba usaha senilai Rp5,29 triliun atau meningkat terbatas sebesar 0,76 persen (y-o-y).
Untuk laba sebelum pajak penghasilan tercatat Rp2,63 triliun atau merosot 2,23 persen (y-o-y).
Besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di periode ini adalah sebesar Rp2,45 triliun atau meningkat tipis 0,8 persen (y-o-y).
Ekuitas perseroan tercatat Rp18,27 triliun atau mengalami kenaikan 10,66 persen (year-to-date), sedangkan total liabilitas tercatat membengkak 16,08 persen menjadi Rp60,57 triliun dari posisi per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp52,18 triliun.
BERITA TERKAIT: