Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Investasi Menurun, Menteri Ekonomi Jerman Akui Negaranya Terpojok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 17 Desember 2024, 10:50 WIB
Investasi Menurun, Menteri Ekonomi Jerman Akui Negaranya Terpojok
Ilustrasi/Ist
rmol news logo Kurangnya investasi dan kebijakan negara-negara ekonomi terkemuka telah membuat perekonomian Jerman terpojok.

Hal tersebut diakui Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck dalam wawancara dengan surat kabar Bild yang diterbitkan pada Minggu 15 Desember 2024.

"Model bisnis kami benar-benar terpojok. Apakah model ini tidak akan berhasil lagi? Masih terlalu dini bagi saya untuk menyerah," kata Habeck, yang bermaksud mencalonkan diri sebagai kanselir tahun depan, seperti dimuat RT.

Habeck mencatat bahwa Jerman gagal melakukan investasi yang cukup pada infrastruktur, sistem pajak, dan keterampilan tenaga kerjanya, sehingga mengakibatkan dampak negatif pada perekonomiannya.

"Jerman adalah negara berorientasi ekspor yang membutuhkan pasar terbuka," kata Habeck, mengacu pada ancaman kenaikan tarif besar-besaran dari Presiden terpilih AS Donald Trump. 

Trump memperingatkan pada bulan November bahwa ia akan mengenakan bea masuk yang lebih tinggi pada mobil buatan luar negeri untuk melindungi lapangan kerja di AS, sebuah langkah yang akan berdampak tidak proporsional pada Jerman.

Habeck juga menunjuk pada mobil listrik buatan China yang membanjiri pasar UE dan menyebabkan “masalah besar” bagi industri otomotif Jerman.

Pembuatan mobil merupakan salah satu pendorong utama perekonomian Jerman, menyumbang sekitar 5 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Institut Penelitian Ekonomi Ifo yang berpusat di Munich memperkirakan bahwa tarif di masa mendatang dapat merugikan Jerman sebesar 33 miliar Euro (Rp554,7 triliun), dan bahwa ekspor ke AS dapat turun hingga 15 persen.

Pada hari Jumat, bank sentral Jerman memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk tahun depan menjadi 0,2 persen, dari level 1,1 persen yang telah diprediksi pada bulan Juni. Regulator juga mengatakan bahwa mereka memperkirakan ekonomi akan berkontraksi sebesar 0,2 persen tahun ini, setelah sebelumnya memperkirakan pertumbuhan moderat sebesar 0,3 persen.

Ini akan menandai penurunan tahun kedua berturut-turut, setelah produk domestik bruto menyusut 0,3 persen pada tahun 2023, menurut Kantor Statistik Federal, Destatis. 

Badan tersebut mengaitkan kontraksi tahun lalu dengan inflasi yang terus-menerus, harga energi yang tinggi, dan permintaan asing yang lemah.

Laporan datang menjelang pemilu federal yang akan diadakan di Jerman pada tanggal 23 Februari 2025. Koalisi tiga partai Kanselir Olaf Scholz runtuh awal bulan ini setelah ia memecat Menteri Keuangan Christian Lindner.rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA