Langkah ini diambil guna memastikan bahwa belanja negara dapat mencapai angka yang diharapkan di penghujung tahun.
Hingga 30 November 2024, belanja pemerintah pusat tercatat sebesar Rp2.098,6 triliun, atau sekitar 85,1 persen dari total pagu belanja APBN 2024. Dengan target total belanja pusat mencapai Rp2.558 triliun, pemerintah berharap dapat menggenjot perekonomian di akhir tahun ini.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan bahwa selama Desember, pemerintah akan menggelontorkan dana sebesar Rp460 triliun.
Menurutnya, belanja yang tinggi di bulan terakhir ini akan menyelesaikan berbagai kewajiban, termasuk pembayaran kontrak-kontrak yang belum terserap oleh kementerian dan lembaga. Suahasil optimistis dana tersebut akan terserap sepenuhnya, memberikan dampak positif bagi perekonomian.
Suahasil menambahkan, belanja pemerintah pusat pada tahun ini terdiri dari dua kategori utama, yaitu belanja kementerian/lembaga (K/L) dan belanja non-K/L. Realisasi belanja non-K/L hingga akhir November tercatat sebesar Rp1.048,9 triliun, yang dipengaruhi oleh pembayaran manfaat pensiun dan subsidi energi. Sebagian besar dari belanja ini digunakan untuk subsidi energi, seperti BBM, LPG, dan listrik bersubsidi.
Dalam hal subsidi energi, realisasi untuk BBM tercatat sebesar 15.105,6 ribu kiloliter, yang menunjukkan peningkatan sebesar 1,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Begitu juga dengan subsidi LPG 3 kg, yang mencapai 6.858,2 juta kilogram atau naik 1,9 persen.
Selanjutnya, subsidi listrik diberikan kepada 41,5 juta pelanggan, meningkat 4,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Suahasil menekankan bahwa angka-angka ini mencerminkan bahwa perekonomian sedang bergerak, dengan permintaan BBM, LPG, dan penggunaan listrik yang semakin tinggi.
Selain belanja non-K/L, realisasi belanja K/L hingga November juga telah mencapai Rp1.049,7 triliun atau sekitar 96,2 persen dari pagu yang ditetapkan dalam APBN 2024. Belanja K/L ini meliputi berbagai sektor, seperti dukungan untuk pelaksanaan pemilu, penyaluran bantuan sosial, pembangunan infrastruktur, serta pembayaran gaji pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/Polri dan aparatur negara lainnya.
Suahasil juga menjelaskan bahwa penggelontoran dana besar di Desember diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat, serta mempercepat proses pembangunan dan penyelesaian kontrak yang telah disepakati. Dengan demikian, pemerintah berharap belanja besar ini dapat memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi menjelang akhir tahun.
Di sisi lain, pemerintah terus memantau penggunaan belanja ini agar tetap efektif dan tepat sasaran, mengingat besarnya jumlah dana yang dialokasikan.
Dengan adanya dorongan belanja yang signifikan, diharapkan perekonomian Indonesia dapat terus pulih dan mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam APBN 2024.
BERITA TERKAIT: