Pelemahan yang signifikan ini terjadi setelah US Treasury menyambut baik pilihan Donald Trump atas Scott Bessent sebagai menteri keuangan. Pasar melihat Bessent akan lebih disiplin secara fiskal daripada yang ditakutkan investor.
Euro melesat 0,83 persen menjadi 1,0503 Dolar AS, pulih dari kejatuhan pada sesi pekan lalu.
Terhadap Yen Jepang, Dolar melemah 0,37 persen. Satu Dolar AS kini menjadi 154,16 Yen.
Poundsterling Naik 0,3 persen. Satu Pound kini menjadi 1,257 Dolar AS.
Yuan China naik 0,22 persen versus Dolar AS. Kini satu Dolar AS menjadi 7,245 Yuan.
Trader melihat Bessent sebagai orang lama Wall Street dan konservatif fiskal. Namun, dia juga secara terbuka mendukung penguatan dolar serta pengenaan tarif, yang menunjukkan setiap pullback mata uang tersebut mungkin akan cepat berlalu.
"Saya pikir itu respons yang berlebihan. Kita masih belum tahu seberapa besar kekuasaan yang akan ada di Gedung Putih dan seberapa besar kekuasaan yang akan diberikan kepada kabinet," kata Marc Chandler, Chief Market Strategist Bannockburn Global Forex, New York, dikutip dari Reuters.
Indeks Dolar (Indeks DXY) yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, termasuk Yen dan Euro, turun 0,09 persen menjadi 106,83, lebih dari 1 persen di bawah level tertinggi dua tahun.
Perdagangan relatif sepi menjelang libur Thanksgiving AS yang akan berlangsung pada Kamis.
Dolar AS melesat selama delapan minggu berturut-turut dengan banyak indikator teknikal yang menunjukkan overbought karena spekulasi kebijakan Trump akan memicu inflasi dan semakin mendukung greenback.
BERITA TERKAIT: