Seperti dikutip dari
Reuters, Selasa 19 November 2024 PHK massal ini akan dilakukan di berbagai negara bagian, termasuk Washington, Oregon, South Carolina, dan Missouri.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan yang tengah menghadapi beban utang besar untuk memangkas 17.000 pekerjaan, atau sekitar 10 persen dari total tenaga kerja globalnya.
PHK tersebut sudah diprediksi sejak Boeing memutuskan untuk mengirimkan Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja (WARN) pada pertengahan November. PHK tahap selanjutnya direncanakan akan berlangsung pada Desember.
Dalam upayanya mengurangi tenaga kerja, Boeing juga mempertimbangkan langkah-langkah seperti perekrutan selektif dan penjualan anak perusahaan.
Boeing belum memberikan komentar terkait PHK ini. Namun perusahaan sudah mulai memberitahu karyawan yang terdampak bahwa masa kerja mereka akan berakhir pada 17 Januari 2025. Hal ini sesuai dengan regulasi federal yang mewajibkan pemberitahuan minimal 60 hari sebelum PHK dilaksanakan.
PHK ini terjadi saat Boeing berupaya menghidupkan kembali produksi jet 737 MAX, yang sempat terganggu oleh pemogokan lebih dari 33.000 pekerja di Pantai Barat AS yang berdampak pada penghentian sebagian besar produksi jet komersialnya.
Saham Boeing melesat 2,6 persen hingga ditutup pada harga 143,87 Dolar AS pada penutupan perdagangan Senin 18 November 2024.
BERITA TERKAIT: