SGER merupakan emiten sektor pertambangan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2020 lalu.
SGER memenangkan kesepakatan dengan Vinacomin Northern Coal, sebuah konsorsium tambang asal Vietnam.
Berdasarkan kontrak ini, SGER akan menyuplai sebanyak 300.000 metrik ton batu bara hingga akhir Januari 2025.
Batu bara yang akan diekspor berasal dari Laos, dipilih karena daya saing yang tinggi dan harga yang kompetitif, dua faktor kunci yang menjadikan batu bara Laos populer, terutama di pasar negara berkembang seperti Vietnam.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin 11 November disebutkan nolai kontrak tersebut cukup besar yaitu mencapai 32,60 juta Dolar AS atau setara hampir Rp500 miliar.
"Nilai kontrak kali ini tergolong jumbo. Kami sangat optimistis ini akan meningkatkan performa SGER secara signifikan dibandingkan tahun sebelumnya," ungkap Perseroan.
SGER juga memiliki kontrak kerja sama dengan Vinacomin Northern Coal untuk memasok batu bara di Vietnam dengan volume kontrak sebanyak 200.000 metrik ton yang ditandatangani pada 10 Juli 2024 lalu.
Vinacomin Northern Coal adalah perusahaan besar asal Vietnam yang berfokus pada pertambangan batu bara dan mineral. Perusahaan ini bermarkas di Ha Long, Provinsi Quang Ninh, dan dikenal memiliki cakupan bisnis yang luas di sektor tambang Vietnam.
Kontrak terbaru ini menambah daftar panjang kesuksesan SGER dalam ekspor batu bara ke Vietnam.
Mengenai isu yang berkembang bahwa SGER melakukan kecurangan terhadap perusahaan Vietnam lain yaitu, Danka Minerals Joint Stock Company (Danka), Perseroan hanya mengatakan sedang menyiapkan keterbukaan informasi terkait hal itu.
Sebelumnya dikabarkan, Kementerian Perdagangan & Industri (MOIT) Vietnam melayangkan surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait dugaan kecurangan pasokan batu bara dari pemasok Indonesia, PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER).
Lewat surat dengan nomor 2056/CH-AP tertanggal 27 September 2024, MOIT meminta penyelesaian sengketa dagang batu bara dua negara tersebut, termasuk di dalamnya persoalan pasokan SGER ke importir Vietnam, Danka Minerals Joint Stock Company (Danka). MOIT membeberkan Danka, importir batu bara asal Vietnam melaporkan adanya sengketa dagang bersama dengan SGER.
BERITA TERKAIT: