Menurutnya, rupiah bakal terus melemah tergantung pada situasi baik dari dalam dan luar negeri.
"Berlanjut atau tidaknya kan tergantung situasi global, situasi regional, dan situasi ekonomi makro kita sendiri. BI biasanya bisa menganalisis, setiap pelemahan ini faktornya apa," kata Misbakhun saat ditemui
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 4 November 2024.
Misbakhun mengatakan tren rupiah melemah di semester akhir merupakan hal biasa. Rupiah akan menguat ketika BI mengambil sikap.
"Biasa selalu akhir tahun begitu. Semester terakhir selalu begitu trennya. Kalau lihat grafiknya selalu begitu," ujarnya.
"Sekarang tinggal BI mengantisipasinya dan penguatannya seperti apa atau melemah masih dalam toleransi seperti apa," tandas politikus Golkar tersebut.
BERITA TERKAIT: