Otoritas Moneter Singapura (MAS) dalam tinjauan makroekonomi setengah tahunannya mengatakan FDI telah membangun kemampuan produksi dan ekspor negara-negara itu.
Ekspor barang dagangan global terus berfluktuasi sekitar 20 hingga 25 persen dari produk domestik bruto global dari tahun 2018 hingga 2023, setelah dimulainya perang dagang AS-Tiongkok.
Dikutip dari
The Business Times, Rabu 30 Oktober 2024, perdagangan bilateral AS dengan Tiongkok telah menyimpang lebih jauh dari mitra dagang lainnya dalam beberapa tahun terakhir, menyusul konvergensi singkat selama pandemic.
"Pada paruh pertama tahun ini, perdagangan bilateral antara AS dan Tiongkok turun 6 persen dari tahun ke tahun, dan sekitar 15 persen lebih rendah dibandingkan pada tahun 2017. Sebaliknya, perdagangan keseluruhan antara AS dan seluruh dunia tumbuh lebih dari 40 persen sejak 2017," kata MAS.
Berdasarkan kelompok komoditas utama, elektronik menjadi penghambat utama perdagangan bilateral AS-Tiongkok antara 2017 hingga semester pertama tahun ini. Seiring dengan itu, pengalihan perdagangan ke negara-negara penghubung memperoleh daya tarik dalam rantai nilai elektronik.
BERITA TERKAIT: