Dikatakan Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, pihaknya akan mendorong industrialisasi agar Indonesia mampu mencukupi kebutuhan energinya sendiri pada tahun 2029.
"Kami akan
all out merealisasikan visi Presiden Prabowoā€¯ kata Hendi pada Kamis, 24 Oktober 2024.
Secara rinci, MIND ID akan merealisasikan fasilitas pemurnian dan peleburan (smelter) milik anak usahanya, yaitu smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur dan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat.
Nilai investasi smelter PT Freeport Indonesia di Gresik sendiri mencapai Rp 58 triliun dan mampu memurnikan konsentrat tembaga input sebanyak 1,7 juta ton. Pabrik ini dapat menghasilkan katoda tembaga 650 ribu ton per tahun. Operasional pabrik telah berjalan sejak September lalu, meskipun saat ini berhenti sementara pasca kebakaran pada 14 Oktober 2024.
Sementara proyek SGAR dikerjakan PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), perusahaan patungan antara PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk.
Smelter dengan investasi sekitar Rp 16 triliun ini akan menyerap sekitar 3,3 juta bijih bauksit per tahun dan menghasilkan 1 juta ton alumina sebagai bahan baku aluminium.
Di samping itu, Hendi menyebut, MIND ID memiliki sejumlah program hilirisasi lainnya pada tahun 2025, seperti ekspansi smelter aluminium, ekspansi kapasitas tin chemical dan solder, hingga pengembangan timah primer.
"Kami sudah bergerak menuju ke mata rantai di tengah, membuat bahan baku untuk industri," lanjut Hendi.
Di tengah kondisi geopolitik yang tidak stabil, Presiden Prabowo menekankan agar Indonesia harus dapat mewujudkan swasembada energi.
BERITA TERKAIT: