Seperti dikutip
AFP pada Kamis 24 Oktober 2024, Boeing juga melaporkan penurunan pendapatan sebesar satu persen menjadi 17,8 miliar Dolar AS (Rp) pada Juli-September 2024.
Kinerja yang menurun ini terjadi pasca aksi mogok kerja besar-besaran yang telah berlangsung selama enam pekan.
Sekitar 30 ribu karyawan dari sejumlah fasilitas produksi Boeing di Amerika Serikat (AS) melakukan aksi mogok sejak awal September. Mereka menuntut kenaikan gaji signifikan dan sejumlah tunjangan.
Selain aksi mogok massal, Boeing juga sedang menghadapi berbagai tantangan lainnya, termasuk insiden keselamatan yang dialami pesawat buatannya, di mana pintu pesawat tiba-tiba copot di udara.
Awal bulan ini, CEO Boeing Kelly Ottberg mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 10 persen tenaga kerja Boeing. Dia juga mengumumkan berbagai langkah untuk menstabilkan keuangan, meningkatkan operasi, dan mengembalikan reputasi perusahaan.
"Perubahan haluan membutuhkan perubahan budaya yang mendasar," kata Otberg.
Untuk memperkuat likuiditas, Boeing mengumumkan rencana untuk mengumpulkan hingga 15 miliar Dolar AS dalam bentuk sekuritas. Para analis menyarankan perusahaan untuk melepaskan beberapa aset guna mendapatkan uang tunai.
BERITA TERKAIT: