Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot 1,08 Dolar AS atau 1,42 persen menjadi 74,96 Dolar AS per barel pada perdagangan Rabu 23 Oktober 2024 waktu setempat atau Kamis pagi WIB.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut 97 sen, atau 1,35 persen, menjadi 70,77 Dolar AS per barel.
Pekan lalu, harga minyak tersungkur lebih dari 7 persen karena kekhawatiran tentang permintaan China dan meredanya ketakutan tentang potensi gangguan pasokan minyak Timur Tengah.
Sebelumnya, persediaan minyak mentah Amerika melonjak 5,5 juta barel menjadi 426 juta barel dalam pekan yang berakhir hingga 18 Oktober, menurut Badan Informasi Energi (EIA). Angka ini melampaui ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 270.000 barel.
Pengolahan minyak mentah meningkat lebih lanjut karena fasilitas selesai menjalani perawatan musim gugur, menurut analis.
Namun, dampak peningkatan persediaan minyak mentah terhadap harga agak diimbangi oleh kekhawatiran atas potensi risiko pasokan minyak dari konflik di Timur Tengah.
"Pelaku pasar memperkirakan konflik Timur Tengah akan berlangsung lebih lama, dengan kesepakatan gencatan senjata yang berpotensi menemui kebuntuan," kata analis IG, Yeap Jun Rong.
BERITA TERKAIT: